Abraham Nofu, Korban Terseret Banjir Sungai Siumate Ditemukan Meninggal

    Abraham Nofu, Korban Terseret Banjir Sungai Siumate Ditemukan Meninggal
    Images crop by antaranews

    KUPANG - ​Abraham Nofu (68), warga Desa Naitae, Kabupaten Kupang korban yang hanyut terseret banjir saat menyeberangi sungai Siumate ditemukan Tim SAR dalam kedaan meninggal dunia.

    Abraham ditemukan setelah hari Kedua pencarian oleh Tim SAR. Hal itu diterangkan Emi Frizer, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang kepada wartawan, Kamis (24/02/2022).

    "Korban ditemukan dalam operasi pencarian hari kedua saat tim SAR melakukan pencarian di Sungai Siumate Desa Naitae Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, " jelasnya.

    Emi menuturkan, proses pencarian korban dilakukan sistem penyisiran mulai dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK) sampai ke arah barat dan sekitar muara sungai Siumate.

    ​​​​Lebih lanjut Emi menuturkan, dalam operasi pencarian, korban berhasil ditemukan pada pukul 11.25 Wita dalam keadaan meninggal dunia pada koordinat 9°50'19.82"S - 123°41'28.40"E.

    "Setelah ditemukan korban langsung dievakuasi dan sudah diserahkan ke pihak keluarga, " ujar Emi.

    Dia juga mengucapkan terima kasih atas tugas kemanusiaan yang dilakukan secara bersinergi dengan mengerahkan seluruh potensi SAR selama dua hari pencarian terhadap korban.

    Harapnya juga, dalam kondisi cuaca yang ekstrem saat ini warga masyarakat di wilayah itu lebih waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Korban Banjir Di NTT
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Review Penlok bukan Study Baru, Bandara...

    Artikel Berikutnya

    Dekranasda NTT Beberkan Tenun Ikat Sumba...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami