24 orang Anggota FPPWL Senada Nyatakan Sikap Dukung Pembangunan Waduk Lambo 

    24 orang Anggota FPPWL Senada Nyatakan Sikap Dukung Pembangunan Waduk Lambo 
    Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, bersama tokoh para pendukung pembangunan Waduk Lambo

    NAGEKEO - Langkah pendekatan humanis Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata dalam urusan percepatan pembangunan Waduk Lambo, terus membuahkan hasil.

    Pujian demi pujian datang meramaikan jagat maya tentang sepak terjang Kapolres Nagekeo yang dianggap sebagai visioner dan banyak memberikan nilai-nilai positif terutama nilai positif dalam proses pembangunan Waduk Lambo.

    Betapa tidak, 24 orang yang tergabung sebagai anggota Forum Penolakan Pembangunan Waduk Lambo (FPPWL) yang dianggap sebagai pebangkang kebijakan pembangunan, saat ini mereka telah nyatakan sikap bahwa mereka mendukung penuh pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo.

    Hal ini tentunya menjadi kabar baik untuk warga Nagekeo umumnya terutama bagi warga terdampak yang sejak awal telah mendukung hadirnya waduk itu di wilayah mereka.

    Lalu berkaitan dengan polemik Waduk Lambo seperti yang dikabarkan media luar, saat ini dinyatakan no injury time dan no problem tinggal memasuki tahap eksekusi pekerjaan.

    Sehingga 24 orang tersebut menyambangi Mako Polres Nagekeo untuk menyatakan sikap mendukung, mereka sebelumnya diringkus dan diamanankan oleh aparat Kepolisian Resor Nagekeo lantaran melakukan penghadangan terhadap akad adat yang akan diritualkan oleh suku Rendu pada Senin (04/04/2022) kemarin.

    Namun, usai diringkus dan digiring ke Mako Polres Nagekeo ke-24 orang tersebut meminta agar Kapolres Nagekeo memfasilitasi mereka untuk nyatakan sikap bahwa mereka mendukungan sepenuhnya pembangunan Waduk Lambo.

    Sebut saja Ketua FPPWL Bernadinus Gaso. Secara tegas ia menyatakan dukungan terhadap pembangunan Waduk Lambo di Lowose. Ia juga berjanji akan mengibarkan bendera merah putih di halaman rumah milik mereka sebagai bentuk dukungan pembangunan waduk.

    "Didepan bapak Kapolres kami tokoh - tokoh dari forum penolakan menyatakan sikap mendukung pembangunan waduk lambo dan tidak akan menghalang-halangi lagi proses oembangunan. Dan juga kami akan menaikan bendera merah putih di halaman rumah kami masing-masing, " tegas Bernadinus dihadapan Kapolres Nagekeo dan awak media, Selasa (05/04/2022).

    Seiring berjalannya pembangunan waduk, yang paling ia utarakan adalah pemerintah tentang bagaimana lebih memperhatikan apa yang menjadi hak-hak mereka (kompensasi). 

    "Harapan kami untuk kedepannya pemerintah jangan abaikan hak-hak kami sebagai masyarakat. Sekecil apapun hak masyarakat harus diperhatikan, " harapnya.

    Kesempatan yang sama, Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha kepada awak media mengakui, Polres Nagekeo siap memediasi FPPWL perihal tuntutan mereka soal pemenuhan hak-hak mereka.

    "Terakait tuntutan mereka, saya siap untuk memediasukan secara baik-baik dengan Pemda. kalau mereka belum bisa menerima pembangunan Waduk Lambo, asalkan jangan menghalang-halangi proses pembangunannya, ” tegasnya.

    AKBP Yudha juga berharap masyarakat bisa menjaga dan menciptakan keamanan ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif di lokasi pembangunan Waduk Lambo karena tugas polisi adalah mengamankan PSN Waduk Lambo dan menjaga Kamtibmas.

    “Kami berharap masyarakat bisa memahami bahwa ini proyek strategis nasional, tugas kami mengamankan dan menjaga kamtibmas. Kami memiliki prinsip Humanis dalam bertugas dan tegas dalam bertindak, ”tutup AKBP Yudha.

    Waduk Lambo Nagekeo NTT Segera Dibangun
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Upacara Bendera di Titik Nol Waduk Lambo,...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Nagekeo: Pemerintah Hadir dalam...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami